468x60 Ads


This is an example of a HTML caption with a link.

Aku Benci Jatuh Cinta…!!!

2 komentar

Kepada kamu,
Dengan penuh kebencian.
Aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak, selalu menebak-nebak. Aku benci deg-degan menunggu kamu online. Dan di saat kamu muncul, aku akan tiduran tengkurap, bantal di bawah dagu, lalu berpikir, tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, di seberang sana, bisa tertawa. Karena, kata orang, cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. Mudah-mudahan itu benar.
Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. Aku benci ketika jatuh cinta, semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke kamu menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau aku bisa jadi kehilangan kamu. Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?
Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa, atau ada maksud lain, atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke sekujur tubuh, dan aku merasa pasrah, gelisah. Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur. Cukup begini saja.
Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku, saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang. Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, aku tidak bernapas, aku merasa canggung, aku ingin berlari jauh. Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu…, tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, “Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,” harus dimentahkan oleh hati yang berkata, “Jangan hiraukan logikamu.”
Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.
Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan…
aku takut sendirian.
*Tulisan ini terdapat dalam buku Kepada Cinta (Gagasmedia, 2009), buku kumpulan surat cinta dari berbagai macam penulis.

HARAPAN

0 komentar

Sering memang harapan tidak terwujud
Dan itu cukup membuatmu sakit, kecewa, mengharu-biru…
Namun ada kalanya harapan itu kan tercapai
tanpa di duga-duga waktunya, arahnya, dan ruangnya
Maka seketika itu juga kau akan tersenyum-bahagia tak henti-hentinya,,,
Maka, jangan pernah kamu berhenti berharap,,,
Karena hidup itu penuh dengan harapan,,,
Harapnlah yang membuatmu hidup,,,
Harapanlah yang menggerakkanmu untuk maju,,,
Harapanlah yang membuatmu terbang bebas, lepas,,,
Harapanlah yang membuatmu bersemangat menggapai impian,,,
Dan karena harapan pula kamu menjadi manusia sesungguhnya………………….
——————————————————————————————————————————
“Jangan pernah berhenti berharap, harapan itu akan selalu ada untukmu…. semangaaaattttttt!!!! ^^ “

@r2pG

yang ingin ku sampaikan kepada mu ..

0 komentar

....  aku ingin mempunyai rumah besar yang bisa menampung semua keluarga besar ku ...
aku ingin mempunyai kendaraan yang bisa mengajak smua saudara2 ku pergi berlibur
aku ingin mempunyai keluarga yang damai penuh dengan senyum dan candaan yang mengembirakan ...
aku ingin mempunyai jadwal penting untuk pertemuan keluarga agar bisa meluangkan waktu bersama untuk berkumpul,makan malam bersama, BBQ, liburan , DLL..........
aku ingin mempunyai pacar yang nantinya menjadi suami yang baik untuk hidup di dunia dan akherat ,baik untuk keluarga ku dan keluarganya,bertanggung jawab akan tugas2nya kelak nanti
aku ingin menjadi seorang wanita yang sholeh baik pul untuk keluarga2 ku
aku ingin menjadi penghuni surga serta keluarga2 ku ... aku ingin semua itu sangat menginginkanya .. tuhan berilah sedikit terang di harapan ku ini... hanya berdoa dan mengharap kepada mu :) bismilah pasti bisa !!!! ^_^

ADA SESUATU DI WAJAHNYA .....

0 komentar

Aku menangis untuk adik 6 kali

0 komentar

             CERita ini sungguh menyayat hati.. klw yg bacanya sepenuh hati menghayati pasti nangis :'(    "klw mau baca jgn setengah-setangah lanjut sampe akhir cerita biar dapet terharunya  "  :)  :)  :)

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan diriku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.

“Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya.

Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”

Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi.

Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? … Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!”

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun.

Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku.

Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya merengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik…hasil yang begitu baik…”

Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?”

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku.”

Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya.

“Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan, saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!”

Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”

Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku:

“Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.”

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!”

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku?

Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?”

Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?”

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…”

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.”

Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku.

“Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!”

Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan membalut lukanya.

“Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya.

“Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…”

Di tengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Berkali-kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.”

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit.

Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan menjadi buah bibir orang?”

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”

“Mengapa membicarakan masa lalu?”

Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?”

Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat.

“Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.

Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih kepadanya adalah adikku.”

Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Sumber  http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=60895  


SEDIhhhhh yaaa :'(  

WAKTU DULU

3 komentar


Dulu sekitar 3 tahun yang lalu tepatnya saya masih menduduki bangku kelas 2 smp. di wilayah indramayu. SMPN 1 GABUS WETAN disanalah saya mengabiskan waktu dari mulai jam 7 pagi sampai dengan  jam 2 siang untuk belajar dan agar bisa memperoleh ijazah .setiap hari saya berangkat sekolah dengan teman-teman saya,kecuali hari minggu karena hari itu hari untuk libur ^_^…dari segerombolan teman-teman yang setiap hari berangkat sekolah bersama. ada adik kandung saya dia masih duduk di kelas 1dan saudara sepupu satu angkatan dengan saya hanya berbeda kelas saja. ya ..bisa dibilang dia teman baik saya MUNAWAROH F. itu namanya... kita mengayuh sepeda sejauh 2,5 kilo meter untuk bisa sampai di  sekolahan, sungguh hal yang sangat menyenangkan bisa menikmati pagi dengan bersepeda di tambah dengan gurauan temen-teman yang menyelingi goesan sepeda kita.di sekolah saya termasuk siswi yang biasa-biasa saja tampil dan berpakaian apaadanya walaupun seperti itu saya masih memperhatikan kerapihan.karena saya siswi yang biasa-biasa saja jadi tak begitu banyak yang mengenal saya jangankan semua murid SMPN 1 GABUS WETAN teman sekalas saja saya masih merasa asing khususnya untuk para siswa.ya..karena saya kurang begitu pandai bergaul dengan kaum pria ^_^..’’terkadang saya merasa iri dengan mereka melihat canda tawa mereka..seakan di benak mereka tak ada beban,sungguh saya ingin seperti mereka mempunyai tawa yang serasa lepas.tapi mustahil bagi saya memeliki tawa seprtinya..di setiap hari saya selalu tersimpan kemelut di hati,entah itu masalah keluarga atau pribadi T_T ..dengan canda tawa teman-teman bisa menghilangkan 25% beban saya terkadang bisa menghilangkan ingatan ku akan segudang kemelut di hati.
Nama nya juga anak baru gede kata orang jawa lagi seneng-senenge..kata-kata itu sangat melekat untuk murid-murid SMP,tak bisa di pungkiri rasa gejolak asmarapun sampe di hati ,,hhhee  HEuumm ngomongin masalah asmara sejujurnya saya bukan ahlinya tapi tak di hati ku ??!! ya ..ada seorang cowo yg bisa memebuat hati ku berdegup kenjang jikalau bertemu denganya apa lagi bertatapan ya tuhan serasa di atas awan  lebayyyy.com ..
Mengagumi seseorang sering saya rasakan ingat sekedar mengagumi tak lebih …!!!
Seingat saya ada 11 orang yang pernah saya kagumi sungguh perasaan yang tak bisa di hilangan sampe saat ini..??!! ada cerita menarik dari salah satu daftar cowo yang saya kagumi ..hhee sedikit malu menceritakanya ~_~ ..
Saat itu saya dengan temen-teman seperti biasa berangkat ke sekolah dengan bersepeda. yang pernah saya katakana di atas canda gurau menyelingi bersepeda kami ..dan saya ada di barisan depan hhee kaya mau upacara saja ..ada barisan depan ..’’
Beberapa menit lagi kita sampe garis finis  ..maksudnya nyampe di sekolahan ^_~
Tak di duga tak di sangka pas asyik mengoes  sepeda dari jarak 100 meter kurang lebihnya  munculah seorang yang sangat saya kagumi sepertinya dia juga hendak berangkat sekolah dengan motornya yg berwarna hitam,dan berswiter hitam, memakai tas di punggungya  o00hhh tuhaaaaaan…..dia terlihat sangat KEREN!!!
Mata ku tak henti berkedip melihat pemandangan itu seakan saya tersihir untuk terus memendangnya..
Sangat bodoh memang yang saya lakukan mengagumi tanpa di kenali hheeee …..
  Kita lewatkan soal asmara tidak terlalu penting untukdi ceritakan ..^_^’’..
       Akhirnya goesan demi goesan sampe juga di tempat parkiran sekolah ..dan saatnya berpisah menujuh kelas masing-masing .sesampainya di kelas seperti biaza duduk, menghela nafas dan meletakan tas sekolah di bangku sembari melihat teman-teman yang asyik pada ngobrol entah mereka ngomongin apa tapi saya lihat semua senyuman dari bibir mereka menandakan apa yang di bicarakan mereka sepertinya menyenangkan..
BANGGA rasanya mempunyai kawan seperti mereka .. jujur dalam hati saya ingin menjadi salah satu dari mereka …kalian tau kenapa ???.. saya hanya ingin mempunyai senyuman seperti mereka ,kalau saya menginginkan senyuman seperti mereka tak mungkin harus jadi diri sendiri..menyedihkan bukan…??!!!
Tapi keinginan ku tak mungkin terjadi …APA YANG TERJADI DALAM KEHIDUPANKU SAAT INI BISA MEMBUATKU LEBIH DEWASA DAN SEMAKIN TAHU APA YANG SEBENARNYA  AKU BUTUHKAN DALAM HIDUP INI.SYUKURI SEMUA ITU ...^_^ kata-kata itulah yang menjadi teman dalam kesedihanku ..aku selalu mengingat dan menghafal di kala aku merasa sendiri dalam kesedihan. seperti saat ini ..aku menulis dengan bercucuran air mata tak tahan menahan air mata ini aku selalu saja terbayang kesedihanku T_T.. ,,ya tuhan hapuslah air mata ini jika kau hendaki jangan kau berikan air mata pada ku … !!!
Cerita kehidupan ku dalam keseharian ini tak seperti yang kalian banyangkan ..mungkin sebagian dari kalian mengira hidupku tak penuh beban ,serba kecukupan tapi nyatanya tak seperti yang kalian banyangkan aku hanya seorang hamba yang sederhana dengan kehidupan apaadanya,waktu berlalu sampe akhirnya saya sampe di kelas 3.saya masuk di kelas 9_5 ..di situ suasana dalam kelas berbada dengan dulu waktu di kelas 2..heumm ruangan kelas baru dan teman2 baru itu yang membuat suasananya berbeda,kerana setiap kenaikan kelas pasti selalu ngrombak murid di setiap kelasnya,mungkin menurut saya tujuanya agar bisa bersosialisasi J ..
Kebanyakan murid di 9_5 ngga begitu saya kenali hanya segelintir yang saya tau,itu juga teman waktu di kelas 2.. dan saya akan menceritakan teman sebangku saya ..dia namanya wawas setiawati biasa di panggil wawas,dia anaknya pinter masuk dalam katagori 10 besar dalm urutan 1_2 hebat kan :) … beruntung mempunyai teman yang pinter jadi ngga usah pusing2 ngerjain tugas hheheeh,.ngga Cuma pinter dia juga cantik,dan di tunjuk jadi ketua kelas ^_^ ..jabatan saya saat itu hanya sebagai Bendahara di kelas..di depan meja barisan saya ada intan dengan rosista..mereka anaknya baik kami sering berkelompok kalau ada tugas dari guru.dan didepanya lagi ada rofi’ah dengan siti mereka sangat lucu..
Wiranti dengan ayu yang duduknya di belakang saya ,mereka asyik wiranti yang terlihat alim dan ayu yang pinter nyanyi dia suka band UNGU  romauli dan suminih kalau menurut saya meraka seperti adik_kaka sekilas mirip hehe,.ratna dengan lia mereka cantik terlihat kalem ..raskinih,elisa,april,anis,wiani,surtinih ,wulan,wieke,fitri,dian.dan desi..mereka baik dan cantik_cantik ..dan saat memperkenalkan kaum adam ..:) ,sucipto,hery,parsel,radea,deni,nurais,eka,doni,imam,sunanto,M.yani,dedyMy,Umar ali,suhendro,rusdi,carsudin,dan urip ..semoga tidak ada nama yg tak di ketik..  :D  mereka kocak2 ,lucu … Ok kawan inilah ke 42 teman sekelas saya sewaktu masih duduk di bangku kelas 3 smp ..mohon di maklum masih belajar sharing hehehhehe... :D :D :d

 
Pipitgreen © 2011 Theme made with the special support of Maiahost for their cheap WordPress hosting services and free support.